Scroll untuk baca artikel
Daerah

Bareng Babinsa, Cerita Hangat di Balik TMMD Nggak Cuma Bangun Jalan, Tapi Bangun Hati

25
×

Bareng Babinsa, Cerita Hangat di Balik TMMD Nggak Cuma Bangun Jalan, Tapi Bangun Hati

Sebarkan artikel ini

AGALAIN.ID – Siapa bilang program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) itu cuma soal jalan dan bangunan?

Di Desa Tonala, Kecamatan Batudaa, ada cerita lain yang jauh lebih hangat. Cerita tentang ngopi bareng, obrolan ringan, dan tawa yang menyatukan prajurit dengan warga.

Babinsa Desa Tonala, Serda Lahati, jadi sosok yang paling sering nongol di tengah warga. Tapi bukan dengan gaya militer yang kaku.

Ia lebih sering terlihat menyapa warga di depan rumah, nimbrung di warung kopi, bahkan ikut bantu angkat karung semen sambil bercanda bareng pemuda setempat.

“TMMD itu bukan cuma proyek, tapi ruang buat kita nyatu sama rakyat. Bangun jalan penting, tapi bangun hubungan jauh lebih berharga,” kata Serda Lahati sambil tersenyum.

Obrolannya pun sederhana tapi bermakna. Kadang bahas soal keamanan lingkungan, kadang curhat soal harga pupuk, atau bahkan ngobrol soal impian anak-anak muda Desa Tonala yang pengen kuliah di luar daerah.

Baca Juga:  Sah! Gorut Resmi Punya Wakil Bupati Perempuan Pertama, Nurjanah Yusuf Siap Tancap Gas Bareng Thariq

Semua berlangsung santai, tanpa batas antara seragam loreng dan pakaian warga.

Di sudut kios kecil milik Ibu Sri Rahayu Asune (47), suasana itu terasa banget. Warga datang silih berganti, bukan cuma buat belanja, tapi juga buat duduk bareng Babinsa yang siap mendengarkan.

“Beliau itu nggak cuma ngomong, tapi juga mau dengar. Rasanya kayak punya kakak sendiri yang siap bantu,” ujar Ibu Sri sambil tertawa.

Kepala Desa Tonala, Sumarno Antule, juga ikut merasakan dampaknya. Menurutnya, pendekatan humanis seperti ini bikin warga makin semangat ikut gotong royong dalam program TMMD.

Baca Juga:  TMMD Ngebut! Jalan Desa Tonala Udah 46 Persen Cuma dalam Dua Pekan

“TNI nggak cuma hadir buat kerja, tapi juga buat menyatu. Dan itu terasa banget di Tonala,” ujarnya.

Bagi Dandim 1315/Gorontalo, Letkol Arh Roma Laksana Yudha, S.A.P., M.Sos., apa yang dilakukan Serda Lahati jadi contoh nyata bagaimana TMMD seharusnya dijalankan di era sekarang.

“Komsos adalah roh dari TMMD. Kita ingin masyarakat merasa memiliki program ini, bukan sekadar jadi penonton. TNI hadir sebagai pengayom, penggerak, dan motivator,” tegasnya.

Kini, suasana Desa Tonala berubah. Jalan baru mulai terbentang, tapi yang lebih penting, semangat kebersamaan tumbuh makin kuat. Warga dan TNI saling percaya, saling dukung, dan saling belajar satu sama lain.

Karena pada akhirnya, TMMD bukan cuma soal membangun desa , tapi juga tentang bagaimana desa membangun jiwa. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *