AGALAIN.ID — Di tengah jalan becek yang masih dipenuhi lumpur, seorang prajurit TNI terlihat menunduk, mengulurkan tangan, lalu menggendong seorang anak kecil untuk menyeberang.
Bukan karena disuruh, bukan karena kamera tapi karena hati yang tergerak.
Momen itu terjadi di lokasi TMMD ke-126 Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo di Desa Tonala. Jalan yang sedang dibangun lewat program rabat beton masih basah dan licin akibat hujan.
Tapi di tengah suasana sibuk dan penuh lumpur, muncul pemandangan yang bikin hati hangat.
“Anaknya takut jatuh, jadi saya bantu aja,” kata sang prajurit sambil tersenyum sederhana, masih dengan sepatu yang penuh tanah.
Bagi sebagian orang, mungkin cuma momen kecil. Tapi buat warga sekitar, itu bukti nyata bahwa TMMD bukan cuma soal bangun jalan, tapi juga soal bangun hubungan, rasa, dan empati.
“Anak saya tadinya nangis, tapi Bapak TNI langsung bantu gendong. Saya terharu banget,” ujar Ibu Rini, warga Desa Tonala yang menyaksikan langsung kejadian itu.
Bisa jadi, jalan yang sedang dikerjakan belum sepenuhnya jadi. Tapi nilai kemanusiaan yang ditunjukkan prajurit itu sudah “selesai dibangun” kokoh di hati warga.
TMMD tahun ini memang punya vibe berbeda. Bukan cuma proyek fisik, tapi juga tempat di mana solidaritas, kepedulian, dan kemanusiaan tumbuh bareng rakyat.
Dan dari langkah-langkah kecil di tengah lumpur itulah, makna besar tentang pengabdian benar-benar hidup. (*)
