AGALAIN.ID — Siang itu, terik matahari tak menyurutkan semangat sekelompok emak-emak di Desa Tonala, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
Mereka berdiri di pinggir jalan yang kini sedang berubah wajah dari jalan becek penuh lubang menjadi rabat beton yang rapi.
Di sisi lain, para prajurit TNI dengan seragam lorengnya tengah bekerja bahu-membahu bersama warga.
Namun yang menarik, bukan hanya proses pembangunannya, tapi kehadiran para emak-emak yang turut “nimbrung” dengan penuh semangat.
Mereka tidak sekadar menonton, tapi ikut menyemangati, membawakan air minum, hingga sesekali membantu meratakan adukan semen di tepi jalan.
“Kalau lihat TNI kerja begini, hati rasanya ikut bersemangat. Jalan ini dulu susah dilewati, sekarang sebentar lagi mulus. Kami senang banget,” ujar Ani, salah satu warga yang setiap hari datang menyaksikan proses pengecoran.
Bagi mereka, pembangunan ini bukan sekadar proyek fisik, tapi simbol perubahan nyata. Jalan yang dulu membuat motor mudah tergelincir kini menjadi harapan baru bagi mobilitas dan ekonomi warga.
Di sela canda dan tawa, emak-emak juga berbagi kisah dengan para prajurit. Mereka membawa kopi hitam panas, singkong rebus, bahkan nasi bungkus sebagai bentuk dukungan kecil namun penuh makna.
“Yang kami bawa memang sederhana, tapi ini tanda terima kasih untuk bapak-bapak TNI,” tambah Yati, sambil tersenyum bangga.
Komandan Satuan Tugas TMMD ke-126, Letkol Arh Roma Laksana Yudha mengungkapkan rasa harunya atas dukungan warga.
“Semangat kebersamaan seperti inilah yang menjadi ruh TMMD. Ketika masyarakat dan TNI menyatu, maka hasil pembangunan tidak hanya jalan yang kokoh, tapi juga tali persaudaraan yang makin kuat.”
Kehadiran emak-emak di lokasi TMMD seolah menjadi warna tersendiri. Mereka bukan sekadar penonton, tetapi bagian dari energi sosial yang membuat suasana kerja menjadi hangat dan penuh kekeluargaan.
Di akhir hari, tawa dan obrolan ringan antara loreng dan daster menjadi pemandangan yang sulit dilupakan sebuah bukti bahwa pembangunan terbaik lahir dari gotong royong dan kasih sayang antarwarga. (*)













