Scroll untuk baca artikel
CeritaDaerahEkonomi

LPG 3 Kg, Masih Jadi Primadona Dapur-dapur di Gorontalo

293
×

LPG 3 Kg, Masih Jadi Primadona Dapur-dapur di Gorontalo

Sebarkan artikel ini

Gorontalo – Kalau ngomongin soal kebutuhan pokok, LPG 3 kilogram alias si “gas melon” ini nggak pernah absen dari daftar belanjaan masyarakat.

Mulai dari ibu rumah tangga, pedagang kaki lima, sampai anak kos, semua masih andelin gas subsidi ini buat urusan masak-memasak.

Di Kabupaten Gorontalo, gas 3 kilo ini udah jadi sahabat setia dapur sejak lama. Harganya yang ramah di kantong dan gampang dicari bikin LPG 3 kg susah diganti.

“Nggak ada gas 3 kilo, bisa kelaparan satu rumah,” celetuk Ijal dan Opi, warga Desa Bongo di Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo saat membeli tabung sambil tertawa.

Baca Juga:  Desa Tonala Bakal Upgrade: "Jalan Mulus, Rumah Baru, Plus Air Bersih Berkat TMMD"

Tapi ya, namanya juga kebutuhan banyak orang, kadang-kadang sempat ada cerita soal kelangkaan dan harga yang naik diam-diam.

Makanya, banyak warga berharap pemerintah terus jaga stok dan pastikan harganya tetap stabil. Nggak mau kan, urusan masak malah ribet?

Selain buat masak di rumah, gas 3 kilo ini juga jadi nyawa banyak usaha kecil, dari warteg sampai pedagang gorengan.

Baca Juga:  TMMD ke-126 Dibuka! TNI & Rakyat Gaspol Bangun Desa, Bupati Sofyan: “Ini Bukti Kita Satu Frekuensi"

Bayangin kalau gas ini langka, yang antre gorengan sore-sore bisa batal semua!

Sekarang, pemerintah juga lagi getol digitalisasi pangkalan LPG biar distribusi makin rapi dan tepat sasaran.

Harapannya, si gas melon kesayangan ini tetap aman dan gampang didapat, dari kota sampai ke pelosok desa.

Pokoknya, LPG 3 kilo ini udah kayak sahabat karib, susah banget buat dipisahin dari kehidupan sehari-hari!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *