AGALAIN.ID – Kalau kamu belum pernah nongkrong di warkop sambil ngecas HP dan bahas teori konspirasi bareng temen, fix kamu belum sah jadi warga +62 sejati.
Di era di mana harga kopi susu bisa setara satu galon Pertamax, warkop hadir sebagai penyelamat jiwa dan dompet anak muda.
Dengan modal 20 ribu saja kita ditemani segelas kopi hitam dan mie rebus kuah banjir, menu andalan saat akhir bulan.
Warkop kini makin canggih. Ada Wi-Fi gratis, colokan melimpah, bahkan ada yang sedia ring light buat kamu yang mau ngonten sambil ngopi.
“Yang penting pesen kopi dulu, jangan modal duduk doang,” Riski pengunjung di salah satu warkop di Kota Gorontalo.
Setiap malam, meja-meja warkop sudah pasti dipenuhi obrolan absurd. Mulai dari bahas mantan, prediksi juara Liga Champions, sampe teori bagaimana kalau jadi bos besar. Semua topik pasti dibahas.
Bikin nyama lagi ketika suasananya akrab, kayak rumah kedua. Nggak ada tatapan sinis dari barista dengan suguhan backsound-nya dangdut, bisa K-pop, tergantung siapa yang oeperator musik.
Jadi, kalau kamu lagi penat, lagi bokek, atau cuma pengen ketawa-tawa sama temen, cus ke warkop. Siapa tau jodohmu lagi mesen kopi juga.











