AGALAIN.ID – Di Desa Tonala, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, deru alat berat kini berpadu dengan suara klik ponsel dan tawa warga.
TMMD ke-126, Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo kali ini menghadirkan warna baru, membangun jalan pengetahuan di tengah pembangunan infrastruktur desa.
Bukan hanya semen dan batu yang diramu, tapi juga semangat untuk belajar hal baru. Di Balai Desa Tonala, Serka Eric S. Wafa berdiri di depan layar proyektor sederhana, mengajak warga menelusuri dunia digital yang selama ini terasa jauh dari kehidupan mereka.
“Sekarang zamannya serba online, dan kita tidak boleh tertinggal,” ujar Serka Eric membuka pelatihan literasi digital yang menjadi bagian dari kegiatan TMMD.
Peserta dari berbagai kalangan hadir ibu rumah tangga, petani, hingga pemuda desa. Mereka belajar memanfaatkan ponsel bukan sekadar untuk hiburan, tetapi sebagai alat produktif: dari membuat foto produk, menulis caption promosi, hingga mengenal pasar daring.
Suasana pelatihan penuh keakraban. Beberapa warga tampak kagok mengetik di layar ponsel, sementara yang lain antusias mencoba aplikasi baru. Setiap tawa dan pertanyaan seolah menjadi tanda bahwa desa ini sedang bertransformasi.
“Awalnya kami ragu, tapi ternyata gampang juga. Sekarang saya bisa jual sayur lewat online,” kata Yanti, salah satu peserta, tersenyum puas.
Transformasi ini berawal dari keprihatinan. Serka Eric melihat masih banyak warga pedesaan yang belum memahami potensi teknologi digital. Padahal, di tengah kemajuan zaman, dunia digital bisa menjadi kunci kemandirian ekonomi desa.
TMMD pun melangkah lebih jauh dari sekadar membangun jalan. Melalui pelatihan ini, TNI berupaya memperkuat kemampuan masyarakat agar bisa bersaing dan beradaptasi di era digital.
“Pembangunan itu bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga bagaimana masyarakatnya siap menghadapi masa depan,” kata Serka Eric.
Beberapa hari setelah pelatihan, hasilnya mulai terlihat. Pemuda desa mulai membuat akun bisnis untuk mempromosikan wisata lokal, sementara kelompok ibu-ibu mengunggah produk olahan mereka ke media sosial.
Balai desa yang biasanya digunakan untuk rapat kini menjadi tempat belajar bersama. Dari ruangan sederhana itu, lahir semangat baru: bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil dan niat tulus untuk maju.
TMMD ke-126 di Tonala membuktikan bahwa pembangunan bisa memiliki banyak wajah. Di satu sisi, beton menghubungkan antar dusun. Di sisi lain, literasi digital menghubungkan warga dengan dunia luas.
“Jalan yang kami bangun kini bukan hanya jalan fisik, tapi juga jalan menuju pengetahuan,” tutur Serka Eric menutup sesi pelatihan.
Di akhir kegiatan, terpampang pesan sederhana di layar proyektor: “Belajar adalah cara kita melangkah lebih jauh.”
Tonala kini bukan sekadar desa yang membangun jalan, tapi desa yang sedang membangun masa depan dengan ilmu, semangat, dan sinyal yang semakin kuat.(*)
