Scroll untuk baca artikel
Daerah

Tonala Move On: “Desa Kecil dengan Cerita Besar”

10
×

Tonala Move On: “Desa Kecil dengan Cerita Besar”

Sebarkan artikel ini

AGALAIN.ID – Desa Tonala, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, kini bukan cuma titik kecil di peta. Nama itu berubah jadi simbol kolaborasi antara rakyat dan prajurit, antara peluh dan pengabdian, antara cinta dan kerja nyata.

Pagi di Tonala selalu punya cerita. Kabut tipis menyelimuti bukit, suara molen berpadu dengan ketukan batu, dan di tengahnya, prajurit TNI berseragam loreng terlihat menyatu dengan warga.

Mereka bukan sedang “diperintah”, tapi sedang bekerja bersama tertawa, berpeluh, dan berbagi semangat.

Inilah wajah lain dari TMMD ke-126 Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo. Program ini bukan cuma soal jalan dan beton, tapi tentang koneksi hati. Tentang bagaimana satu adukan semen bisa menyatukan jiwa antara rakyat dan TNI.

Kini, rabat beton yang membentang di Tonala bukan hanya infrastruktur, tapi juga “jalan harapan”.

Baca Juga:  Suara Pinogu Tembus Gedung DPRD: Harapan Jalan Mulus di 2026

Jalan bagi anak-anak yang dulu harus berjalan kaki jauh ke sekolah, bagi petani yang ingin cepat menjual hasil panennya, dan bagi ibu-ibu yang kini lebih mudah menuju puskesmas.

Dandim 1315/Kabupaten Gorontalo sekaligus Dansatgas TMMD ke-126, Letkol Arh Roman Laksana Yudha, menegaskan bahwa makna TMMD jauh melampaui angka dan proyek.

“TMMD bukan tentang seberapa panjang jalan yang dibangun, tapi seberapa dalam makna kebersamaan yang ditinggalkan,” ujarnya.

Dan itu terbukti. Para prajurit memilih tinggal bersama warga selama program berjalan. Mereka tidur di balai desa, makan di rumah warga, ikut menanam pohon, hingga mengajar anak-anak membaca di sore hari.

Baca Juga:  Polres Gorontalo Utara Hadirkan Solusi Hemat, Beras Murah Jadi Rebutan

Seperti Serka Laode Kalawara, sosok prajurit yang kini jadi “guru dadakan” bagi anak-anak Tonala. Dengan papan tulis sederhana, ia mengajari mereka membaca dan menulis.

“Anak-anak ini masa depan Tonala. Kalau jalannya sudah bagus tapi mereka tak bisa membaca, buat apa pembangunan itu?” katanya sambil tersenyum.

Kepala Desa Tonala, Sumarno Antule, mengaku kehadiran Satgas TMMD membawa perubahan besar.

“Kami dulu tak pernah membayangkan jalan ke ladang bisa semulus ini. Tapi yang paling berkesan justru bagaimana mereka memperlakukan kami seperti keluarga.”

Dari jalan hingga hati, TMMD telah menorehkan jejak kemanusiaan di tanah rakyat. Di Tonala, loreng bukan lagi sekadar simbol ketegasan, tapi juga warna dari kasih, kolaborasi, dan harapan baru. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *